10 June 2011

Saya Normal


 Bismillahi as-salaatu was-salaamu a'la Rasoolillah

Kehidupan dan cinta - Iluvislam



Melangkah ke alam 20-an sememangnya membawa insan bernama remaja untuk berfikir lebih jauh mengenai erti sebuah kehidupan. Terbentang dihadapannya seribu satu pilihan yang akan menentukan corak masa hadapan. Semuanya terletak di tangan masing-masing. Pilihan yang mana harus digarap terlebih dahulu. 

Pelajaran, perhubungan, percintaan, perkahwinan adalah topik-topik yang takkan pernah lari dalam perbualan remaja normal seperti saya. Sering saya berkongsi cerita dengan Ummi setiap kali berbual "Ummi, kak fatin dah kahwin!" jawapan yang diterima, "Belajar dululah kak..". Niat di hati sengaja saya mahu bercerita, namun respon yang diterima berbeza pula. Saya tahu, ummi mahu saya fokus dalam pelajaran terlebih dahulu. Usah bermain-main dengan perasaan. 

ummi saya berkaca mata.. ;)
Pernah saya bercerita lagi kepada Ummi, "Umi, semalam ada seorang kawan akak, dia YM dengan seorang kawan lelaki ni.. budak laki ni mulakan perbualan.. Salam sayang..pelik akak dibuatnya, macam bukan pelajar agama. Kalau tengah bercinta memang macam tu ya? "

" Mana ada erti cinta sebelum kahwin. Kalau dah berdua dalam YM, samalah juga macam duduk berdua bersama-sama tanpa orang lain. Yang ketiga siapa? Mestilah SYAITAN bukan?"

pesan Ummi, " Kalau nak dapat anak soleh tu mesti permulaannya baik dan betul"

Tipulah kalau saya cakap saya tak pernah rasa suka dengan seseorang. 
Perempuan memang cepat jatuh hati, ok. Sangat bahaya!.


Sangat normal untuk seseorang itu jatuh hati/taruh perasaan/minat dengan orang lain. Saya tidak terkecuali. :)  Ya, saya berkongsi cerita dengan Ummi. 


Macam mana saya boleh asyik, suka, minat. Pesan umi, solat tahajjud minta allah tetapkan hati.

Tetapi dalam masa yang sama, saya takut kalau-kalau saya menjadi fitnah kepada saudara tersebut. Kakak kena doa pd allah mcm ni, Ya allah aku mohon ampun sekiranya perlakuan ku menyebabkan dosa kepada saudaraku. 


Saya takut saya ini melalaikan saudara saya daripada Allah. Memang kena rasa macam tu, supaya kita takut dengan Allah. Doa pada Allah supaya hati kita terpelihara daripada gangguan syaitan tu. 


Saya takut perasaan minat saya hanyalah membuatkan saya lebih jauh daripada Allah. Kalau ada teringat2 tu cepat istighfar. Selagi tak ada yang sohih jangan rosakkan hati kita.

Resah, gelisah, semuanya bergaul dalam diri. Saya seolah-olah mahu menafikan rasa suka saya terhadap saudara tersebut. Tiba-tiba rasa cemburu dengan kawan-kawan yang  rapat dengannya. Rasa insecure. Rasa mahu cepat-cepat uraikan belitan perasaan ini. Diakah untuk saya? Siapa saya untuk dia? Kalau dia pun suka sama suka dengan saya, apa perlu saya buat? Saya takut saya akan turut "bercinta" seperti kawan saya yang lain. Nah, mungkin saya pula akan teruji begitu?. SAYA TAKUT!

Serabut sangat perasaan itu. Rencana Allah itu indah. Rupanya Allah lontarkan masalah yang serupa kepada seorang sahabat di Mesir. Kami punya fikrah yang sama. Masing-masing takut dengan perasaan INI. 

Sedang berlari-lari melalui hari dalam perasaan INI, banyak pula post dan artikel mengenai cinta bertebaran di laman web kunjungan saya. Banyak juga tazkirah dan peringatan mengenai perihal cinta. Saya dan sahabat selalu bertukar cerita, selalu mengingatkan diri masing-masing tentang matlamat hidup anak perantauan menuntut ilmu. 

Sehinggalah hati saya ini terusik dengan serangkap kata-kata hikmah yang akhirnya menenangkan gundah tak sudah.

Jika mahu mendapatkan yang soleh,
kurangkan agenda menCARI Si Soleh,
tetapi berusahalah menJADI yang solehah.

Bertemu yang soleh, belum tentu kekal, mungkin boleh berubah solehnya.
Kerana Si Soleh adalah insan biasa.

Perkahwinan adalah sebuah proses menJADI dan bukannya menCARI.

Orang kata, cinta itu tidak semestinya memiliki bukan?. 
Lebih baik Cinta Dalam Diam.

Cinta Dalam Diam :


Bila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hatinya..
Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...
Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ....
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya??
Dan jika memang 'Cinta Dalam Diammu'  itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam ...
Jika dia memang bukan milikmu, Allah, melalui waktu akan menghapus 'Cinta Dalam Diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
Biarkan 'Cinta Dalam Diammu'  itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...
Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan...
Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba...mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya...
Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..
" Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah ." (QS. Adz Dzariyat:49)
" Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. An Nuur: 32)
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. "  (QS. Ar-Ruum:21)
Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah... berdo'alah... berpuasalah...
" Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya " (Hadist) "
" Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. " (QS. Al Israa' :32)
Cukup cintai ia dalam diam...
bukan karena membenci hadirnya.. .tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia... tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya.. .tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..
Cukup cintai ia dari kejauhan...
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga...
Cukup cintai ia dengan kesederhanaan...
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan...
Maka cintailah ia dengan keikhlasan...
karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati... tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi...?
"...boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " (QS. AlBaqarah:216) "
" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" (QS.An Nuur:26) "
Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan...
karena tiada yang tahu rencana Tuhan... mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan... serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya...
" Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. " (Umar bin Khattab ra.)
Artikel iluvislam.com 


Semoga setiap pilihan kita itu dibawah bimbinganNya. Selalu kita mahukan sesuatu untuk memenuhi kehendak diri kita, tapi sering kita lupa, Allah tidak akan berikan setiap yang kita mahu tetapi Dia berikan setiap yang kita perlu. 


Jadi, sekarang saya akan fokuskan diri, gandakan usaha untuk menjadi seorang Ummi yang berjaya. 
Kelak kekanda saya akan tiba jua. Kalau bukan di dunia, akan ketemu jua di syurga sana. Biiznillah.. :) 

7 comments:

fateen falah said...

yes, never we could predict our life flow.. susunan Allah melangkaui kemampuan akal dek kerana terlalu indah,bahkan menenangkan hati2 yang gundah. moga mujahadah una dipermudah, dengan menJADI yang solehah:) dan setiap org itu berbeza2 keperluan dan keadaannya,yg pastinya setiap ketetapan itu adalah TARBIYYAH dari Allah:) terbukti, hanya TARBIYYAH yang mampu mengisi kekosongan jiwa(walaupn sesudah bkahwin!), hanya TARBIYYAH yang mampu mengislah diri utk menjadi solehah, hanya TARBIYYAH yang mampu membangkitkan harapan semula dalam diri.. kerana TARBIYYAH.. adalah CINTA..:)♥ moga menjadi dalam kalangan yg mencari, una! kelak pasti kan ditemui biiznillah:) salam pd ummi, akak angguk2 dgn kalam ummi tu:)

Niena Muhammad said...

subhanallah.. entri yg bagus sy jumpa harini... sgt2 suka :)

Alia Ramley said...

pape pun husna, kena bnykkan berdoa.. di tetapkan ht. kalo btl hati dh terpikat, doakan dia jodoh ko. x salah kan. hehe..

lecturer aku ajar.. hahaha..

Adam Abdillah said...

Allah s.w.t dengan Kasih sayang NYA telah menghadirkan rasa kasih dan sayang ini dalam hati semua insan ... sebab tu, kalau belum masanya ... mohon Allah tetapkan hati ini dalam mentaati NYA dan menjauhkan diri ini (terutamanya hati ini) dari menyukai kemaksiatan ... Ya Allah, hambamu yang lemah ini, mengadukan kelemahan, kedhaifan, kejahilan diri ini ...

Hada said...

assalamualaikum,

terima kasih atas entri yang memang tepat dengan situasi saya sekarang. Ada hamba Allah s.w.t luahkan rasa minat tapi.. saya jadi takut lepas tu. Saya yang tak pernah mengalami situasi sebegini berasa amat janggal, takut, gelisah dan selalu menangis. Saya tak tahu bagaimana untuk menghadapi situasi begini. Saya sudah terangkan yang saya ingin fokus pada keluarga dan pelajaran..dan dia berhasrat untuk berkawan biasa dahulu untuk kenali hati budi..tetapi saya jadi makin takut dan gelisah.

Adam Abdillah said...

Cadangan saya, kalau tengah belajar, habiskan dulu belajar saudari. Kerana seorang pelajar yang sedang belajar umpama kapal yang telah meninggalkan pelabuhan menuju ke destinasi baru. Ujian yang datang umpama ombak yang membadai kapal, takut-takut karam sebelum tiba ke destinasi. Istikharah, tapi memang ibu-bapa perlu tanya anak-anak yang ingin dinikahkan, dalam kata lain persetujuan anak perlu juga. Cuma perkara nikah ini, boleh tangguh sehingga saudari habis belajar. Berbincang dengan ibu, rasanya ibu lebih memahami hati saudari. Cuma pada saya, tiada percintaan sebelum pernikahan. Pengalaman saya sendiri, saya merisik seorang wanita, tetapi saya memberikan ruang buat wanita berkenaan habis belajar dan saya hanya melawat dia apabila ibu-bapanya ada di rumah, dan tidak saya terfikir untuk mengambil nombor telefon dia kerana belum halal untuk saya, takut tertipu dalam permainan cinta yang melalaikan sedangkan dia belum halal untuk saya ...

Adam Abdillah said...

Insyallah, saya bersedia untuk memikul amanah dan tanggungjawab untuk hubungan perkahwinan dijayakan bila saya merisik wanita berkenaan. Cumanya saya takut adakah saya telah bersedia (walaupun sentiasa saya cuba untuk memperbaiki diri kalau tidak banyak, sedikit demi sedikit untuk semakin dekat denganNYA), :)